Alat Pengukur Gaya – Dalam kehidupan sehari-hari kita seing menghasilkan berbagai jenis gaya dengan tingkat kekuatan yang beragam. gaya ini digunakan untuk mengukur kinerja suatu mesin atau alat yang menghasilkan energi, seperti mesin motor atau mobil. Unutk mengatur gaya ini, digunakan alah khusus yaitu dinamometer.
Alat yang digunakan untuk mengukur gaya yang dikenal juga dengan sebutan dinamometer atau neraca pegas ini dapat dijelaskan bahwa suatu alat yang digunakan untuk mengukur intensitas gaya dengan memanfaatkan prinsip gaya pegas. Didalam lingkungan labolatorium fisika, alat ini sering disebut sebagai necara pegas.
Penggunaan neraca pegas ini tidak hanya terbatas pada pengukuran massa,tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur berat. Pegas yang terdapat pada bagian dinamometer merupakan salah satu komponen utama dati alat ini. selain dinamometer juga digunakan untuk mengukur putaran mesin atau RPM (Revolutions Per Minute) serta Torsi. Dengan alat ini, gaya atau tenaga yang dihasilkan oleh suatu mesin atau peralatan yang berputar dapat dihitunf. Oleh karena itu, dinamometer juga dapat ditemukan pada kendaraan seperti mobil atau motor yang dilengkapi mesin penggerak.
tujuan penggunaan alat ukur gaya adalah untuk mengukur besarnya gaya. Ketika memberikan tarikan atau dorongan pada suatu benda ,sering kali kita tidak dapat mengetahui seberapa besar gaya yang diberikan secara pasti.
Dengan menggunakan alat ukur gaya ini kita dpat mengetahui besarnya gaya yang diberikan. Alat ini berguna untuk mengukur gaya-gaya seperti gaya berat, yaitu gaya yang timbil akibat massa suatu benda ditarik oleh gravitasi. Dinamometer terdiri dari beberapa bagia, antara lain gantungan,penuntuk skala,pegas,.skala, batang dan pengait. Setiap bagian memiliki fungsi yang berbeda. Berikut adalah fungsi dari masing-masing bagian tersebut :
1. Gantungan
Berfungsi sebagai tampat untuk memegang dinamometer agar tidak mengganggu proses pengukuran. Fungsinya adalah memudahkan seseorang dalam menggengam dinamometer.
2. Pengait
Berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan benda yang akan diukur gayanya. Bagian ini digunakan untuk menempatkan objek yang akan diukur besaran gayanya.
3. Batang
Berfungsi sebagai bagian luar dinamometer dan membentuk sebuah sistem pada dinamometer.
4. Skala
Harga atau angka yang tertera pada dinamometer yang menunjukkan hasil pengukuran. Skala ini memungkinkan kita untuk mengetahui hasil dari pengukuran gaya pada suatu benda.
5. Pegas
merupakan bagian paling vital didalam dinamometer, Pegas ini memungkinkan dinamometer berfungsi dengan baik.
6. Penunjuk Skala
Berfungsi untuk menunjukkan skala atau hasil pengukuran kita pada dinamometer.
Skala pada saat dinamometer atau neraca pegas mengikuti satuan resmi gaya dalam Satuan Internasional (SI) yang disebut Newton (N) . Neraca pegas memiliki dua baris skala, Yaitu Skala Newton (N) dan g (gram). Untuk mengukur beban (benda) , Langkah pertama adalah dengan mengatur skala 0 (nol) dengan memutar sekrup pengatur skala.
Lalu, benda digantungakan pada pengait neraca dan kemudian hasil pengukuran akan terlihat dan terbaca dengan jelas. Keuntungan menggunakan neraca pegas untuk menimbang beban adalah bahwa dalam satu kali pengukuran, kita dapat mengetahui massa dan berat beban secara bersamaan.
Cara Kerja Dinamometer
Pada umumnya, dinamometer (juga dikenal sebagai neraca pegas) beroperasi berdasarkan prinsip yang mengikuti hukum Hooke, yaitu “Gaya elastis yang menyebabkan getaran harmonis memiliki hubungan sebanding dan berlawanan arah dengan simpangan”.
Hukum Hooke menyatakan bahwa perubahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya yang diberikan. Ini berarti ketika gaya diberikan pada pegas itu akan menyebabkan pegas menjadi lebih panjang atau menjadi lebih pendek.